Belitung, sebuah pulau yang memukau dengan keindahan alamnya, kini menjadi pusat perhatian dengan dua acara besar yang menampilkan kekayaan budaya dan keharmonisan spiritual. Tanggal 30 Maret 2024 akan menjadi saksi dari tabligh akbar yang dipimpin oleh Prof. Ust. H.Abdul Somad, Lc.,M.A., Ph.D, sementara di sisi lain, akan dilangsungkan pemilihan Bujangko dan Amoy. Kegembiraan ini mencapai puncaknya pada malam puncak BCIF Festival tanggal 31 Maret 2024, dengan berbagai pertunjukan seni yang memukau dan pengumuman hasil lomba yang ditunggu-tunggu.
Bertepatan dengan 19 Ramadhan 1445H, Stadion Pangkal Lalang akan dipenuhi dengan aura keagungan pada malam tanggal 30 Maret 2024 saat Ustad Abdul Somad memberikan ceramah tabligh akbar yang penuh inspirasi dan kebijaksanaan pertama kali dalam sejarah pulau Belitung. Masyarakat berkumpul untuk mendengarkan pesan-pesan spiritual yang disampaikan beliau, merenungkan makna kehidupan, dan memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama.
Di sisi lain, Pada malam puncak BCIF tanggal 31 Maret 2024, Belitung juga menjadi saksi dari pemilihan Bujangko dan Amoy, sebuah acara yang menonjolkan kecantikan dan kebanggaan terhadap pemuda, pemudi dan budaya lokal. Peserta yang memesona akan bersaing, memamerkan pesona dan bakat mereka.
Acara ini bukan hanya tentang memilih wajah-wajah baru untuk mewakili keindahan Belitung, tetapi juga tentang merayakan dan memelihara warisan budaya yang kaya. Dalam tema “Diversity In Harmony“, acara ini mengajarkan pentingnya menghargai dan merayakan perbedaan budaya, sambil bersatu dalam keharmonisan yang indah.
Malam itu, Kota Tanjungpandan menjadi panggung bagi berbagai pertunjukan seni yang menakjubkan. Dari tarian kreasi yang memukau, pengumuman pemenang lomba Bujangko dan Amoy 2024, serta fashion show yang ditampilkan oleh banyak pemuda pemudi Belitung. Dengan harapan semuanya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi masyarakat dan para penonton. Semua ini adalah refleksi dari semangat yang diinisiasi oleh Bapak Yuspian selaku Pj Bupati Belitung dengan konsep merayakan keberagaman dalam kesatuan, serta menggambarkan bahwa dalam perbedaan kita dapat menemukan keharmonisan yang indah.
