Festival Mancing Bebulus 2025 kembali digelar di Desa Pegantungan, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, pada Minggu, 18 Mei 2025. Acara tahunan ini menjadi salah satu daya tarik wisata dan budaya yang menggabungkan olahraga, kuliner, dan pelestarian lingkungan.
Ajang tahunan yang dirangkaikan dengan tradisi selamat kampong ini menjadi pesta rakyat yang bukan hanya menguji ketangkasan dalam memancing, tetapi juga untuk mempererat nilai budaya dan kekeluargaan warga.
Acara ini dibuka secara resmi oleh wakil bupati Belitung, Syamsir, yang menyampaikan apresiasi atas partisipasi Masyarakat dan tamu luar daerah. Penutupan dilakukan oleh Camat Badau, Azhari.
Dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB, peserta berlomba-lomba menangkap ikan bebulus terbanyak dan terberat. Kategori lokal dikuasai oleh tim GULOY FISHING yang keluar sebagai juara pertama dengan total tangkapan 1.331 gram. Disusul Tim BAYAUE (938 gram) dan KETAMBAK (528 gram), sementara Tim 61 mendapat juara harapan dengan berat 434 gram.
Sementara di kategori tim luar, Tim Kakoy 86 tampil dominan dengan tangkapan fantastis seberat 3.236 gram. Posisi berikutnya diisi oleh Tim Gusong Bugis (1.778 gram), Tim Kain Saring (1.682 gram), dan Tim Kelemua (1.668 gram).
Kepala Desa Pegantungan, Ahid, menegaskan bahwa festival ini memiliki makna lebih dari sekadar perlombaan. “Festival ini bukan hanya soal mancing, tapi tentang menjaga budaya, alam, dan kebersamaan masyarakat,” ujarnya.
Dengan semangat gotong royong dan partisipasi lintas generasi, Festival Lomba Mancing Bebulus tak hanya meninggalkan kesan mendalam, tapi juga menjadi penanda kuatnya identitas budaya Pegantungan yang terus hidup dan lestari.*
Pemerintah Kabupaten Belitung berharap Festival Mancing Bebulus dapat menjadi agenda tahunan yang semakin meriah dan menarik lebih banyak wisatawan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, festival ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.