FILOSOFI DAN KEUNIKAN “PAYONG LILIN” SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA MELAYU BELITUNG

Payong Lilin / Payung Lilin merupakan Warisan Identitas Budaya Melayu khususnya Melayu Belitung yang saat ini sedang disusun pakem atau aturan oleh Lembaga Adat melayu (LAM), Pada perayaan Hari Jadi Kota Tanjungpandan (HJKT) Ke-168 Payong Lililn menjadi ornamen simbolik yang banyak ditemui di sepanjang jalan,sekolah-sekolah dan halaman perkantoran Pemerintah Kabupaten Belitung.

Payong Lilin dulunya digunakan pada prosesi adat perkawinan untuk menjemput pengantin pria yang melangsungkan akad nikah di rumah calon mempelai wanita, Payong Lilin memiliki makna simbolik Kepemimpinan dan Pelindung dalam rumah tangga, Payong Lilin berbentuk tiang panjang dengan tiga lingkaran menjadi simbol hubungan manusia dengan Sang Pencipta, dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam, adapun Hiasan / Rumbai memiliki motif yg berbeda-beda diantaranya Kembang Baji, Pucuk Rebung, dan Madu Begantong.

Tiga lingkaran dengan diameter berbeda ukuran dari bawah mengerucut keatas, Pada lingkaran bawah yang berjumlah 6 lilin berfilosofi melambangkan Rukun Iman lalu pada lingkaran tengah berjumlah 5 lilin melambangkan simbol Rukun Islam sedangkan 4 lilin di lingkaran atas melambangkan penggambaran dari sifat mulia Rasulullah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *