Kelenteng Hok Tek Che adalah kelenteng tertua yang terletak di pusat kota Tanjungpandan, Belitung dan merupakan tempat sembahyang bagi masyarakat lokal yang beragama Konghucu. Kelenteng ini, yang didirikan pada tahun 1868, sangat ramai dikunjungi saat perayaan Imlek oleh umat Tionghoa dan wisatawan. Lokasinya yang juga berdekatan dengan Pasar Ikan membuat masyarakat setempat juga menyebutnya sebagai Kelenteng Pasar Ikan.
Kelenteng ini menampilkan arsitektur khas Tionghoa dengan dominasi warna merah yang melambangkan keberanian, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dinding kelenteng dihiasi mural Delapan Dewa, simbol perlindungan dan keseimbangan dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Di altar utamanya, umat bersembahyang kepada Hok Tek Ceng Sin (Dewa Bumi) serta Dewi Kwan Im, menjadikan kelenteng ini pusat spiritual sekaligus budaya bagi masyarakat Tionghoa di Belitung.
Setiap perayaan Tahun Baru Imlek, Kelenteng Hok Tek Che selalu ramai dikunjungi. Ratusan warga dan wisatawan datang untuk berdoa sekaligus menyaksikan atraksi budaya seperti barongsai dan tarian naga panjang. Perayaan ini tidak hanya menjadi momentum keagamaan, tetapi juga wujud harmoni sosial serta daya tarik wisata budaya di Tanjung Pandan.
Sebagai salah satu kelenteng bersejarah di Belitung, Hok Tek Che menjadi simbol kebersamaan dan kelestarian tradisi Tionghoa yang terus hidup hingga kini, memperkaya keragaman budaya di Pulau Belitung. (APRIL)