MENELISIK SEJARAH KEDAI KOPI KHAS PECINAN DI NEGERI LASKAR PELANGI

Di Belitung, warung kopi adalah tempat titik kumpul yang mempertemukan berbagai usia, latar belakang suku, agama, dan profesi. Sebagai ruang publik, warung kopi berfungsi sebagai pusat informasi, media sosialisasi, dan sentra kehidupan bagi masyarakat Belitung. Di warung kopi, orang-orang Belitung bisa duduk seharian, mengobrol, dan membicarakan apa saja yang menjadi perhatiannya.

Dilihat dari perkembangannya, kemunculan dan perkembangan warung kopi di Belitung tidak dapat dipisahkan dari konteks yang lebih luas, seperti pendirian perusahaan timah Belitung pada pertengahan abad ke-19 dan kehadiran masyarakat Cina sebagai kuli tambang dan masyarakat Eropa dan para elite lainnya. Pada masa ini, warung kopi terbagi ke dalam dua ruang publik yang memperlihatkan perbedaan kelas, antara warung kopi kuli dan warung kopi elite. Di Era Reformasi, muncul berbagai warung kopi dengan komunitas yang fragmentaris, sesuai dengan tema utama pembicaraan seperti politik, sosial-budaya, lingkungan, dan ekonomi. Fragmentasi tema pembicaraan yang menjadi label dari warung kopi merupakan representasi dari organisasi-organisasi sosial baru yang memang membutuhkan ruang publik yang lebih banyak untuk membicarakan isu-isu kebijakan publik. Komunitas warung kopi juga terbentuk berdasarkan persamaan persepsi, nasib, ideologi yang berproses bersamaan dengan kedatangan dan keterlibatannya dalam diskusi-diskusi yang diikuti di warung kopi.

Pada masyarakat Kota Tanjung Pandan, ibukota Kabupaten Belitung dan Manggar, kemunculan warung kopi di Belitung lebih banyak dikaitkan dengan masuknya ekonomi kapitalis dengan pembukaan perusahaan tambang timah dan kehadiran masyarakat tambang yang mayoritas Etnis Cina, Kehadiran kuli-kuli Cina yang menjadi penambang timah tidak bisa dipisahkan dari berdirinya perusahaan Billiton atau Billiton Maatschappij pada tahun 1852 yang kemudian dinasionalisasikan pada tahun 1957 dan setelah itu dikuasai oleh PN. Timah Indonesia yang kemudian berubah nama menjadi PT. Timah Tbk. (sumber : website kemdikbud.go.id)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *