PESONA HARMONI DI PESISIR : BELITUNG BEACH FESTIVAL 2025 SUKSES TARIK RIBUAN PENGUNJUNG

PESONA HARMONI DI PESISIR : BELITUNG BEACH FESTIVAL 2025 SUKSES TARIK RIBUAN PENGUNJUNG

Belitung kembali memikat hati para wisatawan melalui penyelenggaraan Belitung Beach Festival 2025 yang sukses digelar selama tiga hari, dari tanggal 9 hingga 11 Mei 2025, bertempat di ikon wisata Pantai Tanjungpendam. Mengusung tema “Harmoni Alam dan Akulturasi Budaya Pesisir”, festival ini berhasil menggabungkan pesona alam Belitung dengan kekayaan budaya pesisir yang beragam dan hidup. Acara ini mencatatkan kesuksesan besar dengan kehadiran lebih dari 15.000 pengunjung, mulai dari warga lokal, wisatawan domestik, hingga turis mancanegara. Antusiasme masyarakat dan pengunjung terlihat sejak hari pertama, mencerminkan kecintaan terhadap budaya, lingkungan, serta dorongan untuk mengangkat potensi lokal Belitung ke panggung yang lebih luas.

Salah satu daya tarik utama festival ini adalah bazar ekonomi kreatif (ekraf) yang menghadirkan ratusan pelaku usaha lokal. Pengunjung dapat menikmati kuliner khas Belitung serta berbagai makanan kekinian yang dikreasikan dengan sentuhan lokal. Selain itu, tersedia pula produk kerajinan tangan, aksesoris, batik Belitong, hingga barang-barang unik hasil inovasi masyarakat pesisir. Bazar ini tak hanya menjadi ajang promosi produk lokal, tetapi juga menjadi ruang bertemunya budaya dan kreativitas dalam wujud nyata, memperlihatkan potensi ekonomi masyarakat Belitung yang semakin berkembang.

Selaras dengan tema festival, acara ini juga menyuarakan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan melalui kegiatan bersih-bersih pantai yang dilakukan secara gotong-royong. Komunitas lokal, pelajar, wisatawan, dan berbagai organisasi turut serta dalam membersihkan area Pantai Tanjungpendam dari sampah plastik dan limbah lainnya. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen kolektif untuk menjaga keindahan alam Belitung agar tetap lestari dan berkelanjutan.

Kemeriahan festival semakin terasa dengan penampilan seni yang digelar setiap malam dan parade budaya. Tarian tradisional, musik daerah, serta pertunjukan kontemporer menyatu dalam harmoni yang memukau penonton. Parade Budaya menampilkan iring-iringan kelompok seni dan budaya dari berbagai etnis dan komunitas lokal, membawa serta identitas budaya mereka dalam bentuk busana adat, tarian tradisional, musik daerah, berbalas pantun, hingga pertunjukan teatrikal rakyat. Parade ini bukan hanya menampilkan budaya Melayu Belitung, tetapi juga membawa unsur-unsur budaya Tionghoa, Bugis, Jawa, dan suku-suku lainnya yang telah lama hidup berdampingan secara damai di Belitung. Ini menjadi simbol nyata akulturasi budaya pesisir yang menjadi kekuatan utama dalam karakter masyarakat local. Parade budaya dari berbagai etnis yang tinggal di pesisir memperkuat pesan akulturasi yang menjadi ruh dari tema festival tahun ini.

 

 

Puncak acara terjadi pada malam penutupan tanggal 11 Mei 2025, yang disambut dengan suasana penuh haru dan bangga. Ribuan penonton berkumpul menyaksikan pesta kembang api spektakuler yang menerangi langit Pantai Tanjungpendam. Kilauan cahaya warna-warni yang menghiasi malam menjadi simbol penutup yang meriah sekaligus harapan untuk masa depan yang lebih cerah bagi pariwisata dan budaya Belitung.

Yang tak kalah memukau adalah penampilan sendratari “Petake Raje Berekor”, sebuah pertunjukan kolosal yang memadukan seni tari, musik, dan teater rakyat. Kisah legendaris raja berekor dari tanah Belitung diangkat dengan megah dan penuh emosi, menggambarkan kebijaksanaan, keberanian, dan hubungan manusia dengan alam. Penampilan ini sukses memukau penonton dan mendapat tepuk tangan panjang sebagai penutup yang mengesankan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *