Pulau Seliu Surga Bahari dengan Danau Penghasil Sedotan Purun yang Mendunia

Pulau Seliu Surga Bahari dengan Danau Penghasil  Sedotan Purun yang Mendunia

Di ujung selatan Pulau Belitung, tersembunyi sebuah pulau kecil yang memadukan keindahan alam, kearifan lokal, dan inovasi ramah lingkungan bernama Pulau Seliu, sebuah destinasi yang mulai mencuri perhatian dunia berkat keberadaan Danau Purun nya sebagai sumber bahan baku sedotan biodegradable yang kini digunakan di berbagai negara.

Pulau Seliu, dengan luas sekitar 1.645 hektar, bisa dijangkau dari Dermaga Teluk Gembira hanya dalam waktu 15–20 menit menggunakan kapal. Begitu tiba, wisatawan akan langsung dimanjakan oleh pemandangan laut sebening kristal yang akan memperlihatkan bintang laut di dasar sekitar kapal, pasir putih, serta formasi batu granit khas Belitung.

Tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, Pulau Seliu juga memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan melalui pengembangan danau purun sebagai lokasi budidaya rumput purun. Rumput purun adalah bahan baku untuk pembuatan sedotan ramah lingkungan, yang menjadi alternatif penting dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Potensi ini tidak hanya memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal, tetapi juga mendukung upaya global dalam menjaga lingkungan.

Pada saat menuju ke danau ini, wisatawan akan melewati jembatan kayu sepanjang 975 meter yang membentang di atas rawa purun, lengkap dengan beberapa pondok istirahat. Selain menjadi spot foto yang cantik, jembatan ini juga menjadi simbol kreativitas warga desa dalam memanfaatkan dana desa untuk pariwisata berkelanjutan.

Meski menyimpan potensi wisata kelas dunia, Pulau Seliu juga menghadapi dilema pembangunan. Sekitar 76% dari 345 kepala keluarga di pulau ini menyetujui rencana pembangunan tambak udang vaname, yang diyakini dapat menjadi sumber ekonomi baru.

Namun, penelitian dari LIPI (kini BRIN) menunjukkan bahwa pembangunan tambak di kawasan ini berpotensi menimbulkan erosi, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem mangrove yang menjadi pelindung alami pesisir dan sumber kehidupan bagi biota laut. Nelayan lokal khawatir, kerusakan ini akan berdampak pada menurunnya hasil tangkapan ikan mereka serta menurunnya peluang bagi masyarakat setempat untuk berperan sebagai pemandu, pelestari, sekaligus inovator.

Jika dikelola dengan bijak, Pulau Seliu juga bisa menjadi Green Island yang bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakatnya.

Mengunjungi Pulau Seliu bukan hanya perjalanan wisata, tetapi juga pelajaran berharga tentang harmoni antara manusia dan alam. Dari pantai nya yang indah hingga Danau Purun nya yang mendunia, dari kehidupan nelayan hingga inovasi sedotan ramah lingkungan. Pulau kecil ini membuktikan bahwa kebaikan lokal bisa memberi jejak besar di panggung dunia. (APRILIA)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *